Senin, 09 November 2009

Seting DHCP

Pada mesin slackware 12 telah ada DHCP server, kita hanya tinggal edit file konfigurasinya saja. File konfigurasi tersebut berada di /etc/dhcpd.conf dan defaul dari file tersebut tidak ada isinya .

root@slackids:~# pico /etc/dhcpd.conf

# dhcpd.conf
#
# Configuration file for ISC dhcpd (see 'man dhcpd.conf')
#

Tenang aja, dari dokumentasi DHCP terdapat sebuah file contoh konfigurasinya, yaitu di
root@slackids:~# /usr/doc/dhcp-3.0.5/examples/dhcpd.conf

tinggal copykan saja file example tersebut ke direktori /etc/, dan selanjutnya kita akan mendapat file konfigurasi yang tinggal diedit sedikit untuk membuat sebuah DHCP Server.
root@slackids:~# cp /usr/doc/dhcp-3.0.5/examples/dhcpd.conf /etc/dhcpd.conf

So, isi dari file dhcpd.conf anda menjadi seperti ini: # dhcpd.conf
#
# Sample configuration file for ISC dhcpd
#

# option definitions common to all supported networks...
option domain-name "example.org";
option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;

default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;

# If this DHCP server is the official DHCP server for the local
# network, the authoritative directive should be uncommented.
#authoritative;

# Use this to send dhcp log messages to a different log file (you also
# have to hack syslog.conf to complete the redirection).
log-facility local7;

# No service will be given on this subnet, but declaring it helps the
# DHCP server to understand the network topology.

subnet 10.152.187.0 netmask 255.255.255.0 {
}

# This is a very basic subnet declaration.

subnet 10.254.239.0 netmask 255.255.255.224 {
range 10.254.239.10 10.254.239.20;
option routers rtr-239-0-1.example.org, rtr-239-0-2.example.org;

keterangan:

option domain-name "example.org";
option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org;

Dua baris pertama diatas adalah setting gateway, baris atas adalah domain-search, sedangkan dibawahnya adalah namaservernya. Silahkan edit sesuai dengan kebutuhan anda.
Untuk konfigurasi yang saya gunakan adalah sebagai berikut:

option domain-name "domainku.com";
option domain-name-servers 10.100.100.50;

Baris kedua harus diisikan dengan ip atau nameserver yang valid, atau Client DHCP kita tidak bisa mengakses public domain. Karena saya sudah membuat sebuah DNS Server pada ip 10.100.100.50, maka ip tersebut yang akan saya gunakan. Kita juga diharuskan untuk menambahkan baris berikut:

ddns-update-style ad-hoc;

sesuai aturan dari Internet Systems Consortium.

default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;

Dua baris di atas adalah opsi untuk menentukan waktu dari DHCP Server untuk melakukan pemberian IP dan pengecekan kembali dari Host yang menyatakan masih aktif atau tidaknya host tersebut. Biarkan saja default.

subnet 10.254.239.0 netmask 255.255.255.224 {
range 10.254.239.10 10.254.239.20;
option routers rtr-239-0-1.example.org, rtr-239-0-2.example.org;

Pada baris diatas adalah bagian untuk menentukan range ip atau yang dikenal dengan subnet, dan untuk konfigurasi yang saya pakai adalah sebagai berikut:

subnet 10.100.100.0 netmask 255.255.255.0 {
range 10.100.100.100 10.100.100.200;
option routers 10.100.100.50;
}

Pada konfigurasi diatas, kita membuat sebuah DHCP Server pada network 10.100.100.0 dengan netmask 255.255.255.0 dengan range IP DHCP nya adalah 10.100.100.100 sampai dengan 10.100.100.200.

Untuk mengaktifkan DHCP Server gunakan perintah:
root@slackids:~# /usr/sbin/dhcpd

Supaya DHCP Server aktif setiap kali boot maka masukkan di rc.local:
root@slackids:~# echo "/usr/sbin/dhpcd" >> /etc/rc.d/rc.local

download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar